1. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
“Seluruh bumi ini dijadikan untukku sebagai masjid (tempat bersujud untuk shalat) dan sebagai alat untuk bersuci” (HR. Bukhari)
2. Kata
Dr Yusuf al-Qaradawi:
"Dengan
menunaikan solat berjemaah di masjid sebanyak lima kali sehari, menjadikan
masjid suatu tempat yang penting dalam Islam dan kehidupan muslimin. Masjid bukannya
tempat bertapa untuk golongan pendeta (yang hanya menumpukan kepada ibadah
khusus), atau sudut untuk golongan menganggur, bukan juga tempat ibadat
golongan darwis (ahli pertapaan)."
3. Dalam
Islam tiada pendetaan atau pertapaan. Rasulullah SAW bersabda kepada Abu Zar
yang bermaksud:
"Kewajiban
kepadamu adalah jihad kerana itulah adalah pertapaan umatku." (Ibn Hibban
dan al-Hakim - hadis hasan)
4. Al-Qaradawi
juga menyebut:
"Masjid
Nabi itu adalah madrasah dakwah, demikian juga ianya adalah pejabat negara Islam.
Padanya Nabi memberikan kerja bagi yang menganggur, ilmu kepada yang jahil,
pertolongan kepada yang fakir, memandu urusan kesihatan dan kemasyarakatan,
menyebarkan berita yang penting untuk umat, bertemu dengan para diplomat asing,
mengatur tentera di medan perang juga menghantar pendakwah dan perwakilan untuk
perdamaian."
(Al-Qaradawi,
Al-`Ibadah fi al-Islam, " ms 233, Beirut: Muassasah al-Risalah)
1.
وَإِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِلنَّاسِ وَأَمْنًا وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى وَعَهِدْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ
Dan ingatlah ketika Kami
menjadikan rumah (Ka’bah) sebagai tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi
manusia. Dan jadikanlah maqam Ibrahim itu tempat shalat. Dan telah Kami
perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang
yang tawaf, orang yang iktikaf, orang yang rukuk dan orang yang sujud.” – (Q.S
Al-Baqarah: 125)
2.
وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Dan ingatlah ketika Ibrahim
meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail, (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami,
terimalah (amal) dari kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui. – (Q.S Al-Baqarah: 127)
3.
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Wahai anak cucu Adam,
pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap kali memasuki masjid. Makan dan
minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berlebih-lebihan. – (Q.S Al-A’raf: 31)
4.
إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ
Sesungguhnya yang
memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan
hari akhir, serta (tetap) menegakkan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut
kecuali hanya kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang
mendapat petunjuk. – (Q.S At-Taubah: 18)
5.
وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مَسْجِدًا ضِرَارًا وَكُفْرًا وَتَفْرِيقًا بَيْنَ الْمُؤْمِنِينَ وَإِرْصَادًا لِمَنْ حَارَبَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ مِنْ قَبْلُ وَلَيَحْلِفُنَّ إِنْ أَرَدْنَا إِلَّا الْحُسْنَى وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ * لَا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَى مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ * أَفَمَنْ أَسَّسَ بُنْيَانَهُ عَلَى تَقْوَى مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٍ خَيْرٌ أَمْ مَنْ أَسَّسَ بُنْيَانَهُ عَلَى شَفَا جُرُفٍ هَارٍ فَانْهَارَ بِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ * لَا يَزَالُ بُنْيَانُهُمُ الَّذِي بَنَوْا رِيبَةً فِي قُلُوبِهِمْ إِلَّا أَنْ تَقَطَّعَ قُلُوبُهُمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Dan (di antara orang-orang
munafik itu) ada yang mendirikan masjid untuk menimbulkan bencana (pada
orang-orang yang beriman), untuk kekafiran dan untuk memecah belah di antara
orang-orang yang beriman serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah
memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Dan mereka dengan pasti bersumpah,
“Kami hanya menginginkan kebaikan.” Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya
mereka itu pendusta (dalam sumpahnya). (107) Janganlah engkau melaksanakan
shalat dalam masjid itu selama-lamanya. Sungguh, masjid yang didirikan atas
dasar takwa sejak hari pertama adalah lebih pantas engkau gunakan untuk
melaksanakan shalat di dalamnya. Di dalamnya terdapat orang-orang yang ingin
membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang membersihkan diri. (108)
Maka apakah orang yang mendirikan bangunan (masjid) atas dasar takwa kepada
Allah dan mengharap keridhaan(-Nya) itu lebih baik, ataukah orang yang
mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, kemudian (bangunan) itu
roboh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka Jahanam? Dan Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang yang dzalim. (109) Bangunan yang mereka dirikan itu
senantiasa menjadi penyebab keraguan dalam hati mereka, sampai hati mereka
hancur. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (110) – (Q.S At-Taubah:
107-110)
6.
وَإِذْ بَوَّأْنَا لِإِبْرَاهِيمَ مَكَانَ الْبَيْتِ أَنْ لَا تُشْرِكْ بِي شَيْئًا وَطَهِّرْ بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْقَائِمِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ
Dan ingatlah ketika Kami
tempatkan Ibrahim di tempat Baitullah (seraya mengatakan), “Janganlah engkau
mempersekutukan Aku dengan sesuatu pun dan sucikanlah rumah-Ku bagi orang-orang
yang tawaf, orang yang beribadah, serta orang yang rukuk dan sujud. – (Q.S
Al-Hajj: 26)
7.
فِي بُيُوتٍ أَذِنَ اللَّهُ أَنْ تُرْفَعَ وَيُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ يُسَبِّحُ لَهُ فِيهَا بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ * رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ * لِيَجْزِيَهُمُ اللَّهُ أَحْسَنَ مَا عَمِلُوا وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
(Cahaya itu) di rumah-rumah
yang di sana telah Allah perintahkan untuk memuliakan dan menyebut nama-Nya, di
sana bertasbih (menyucikan) nama-Nya pada waktu pagi dan petang, (36)
orang-orang yang tidak dilalaikan oleh perdagangan dan jual beli dari mengingat
Allah, menegakkan shalat, dan menunaikan zakat. Mereka takut akan hari ketika
hati dan penglihatan menjadi guncang (hari Kiamat), (37) (mereka melakukan itu)
agar Allah memberi balasan kepada mereka dengan yang lebih baik daripada apa
yang telah mereka kerjakan, dan agar Dia menambah karunia-Nya kepada mereka.
Dan Allah memberi rezeki kepada siapa saja yang Dia kehendaki tanpa batas. (38)
– (Q.S An-Nur: 36-38)
No comments:
Post a Comment